Minggu, 22 Maret 2015

Hikmah Ibadah Umroh

 
Banyak hikmah yang dapat dipetik setelah melaksanakan umroh jika dilaksanakan dengann baik dan benar. Di dunia, akan hidup lebih religius, lebih peduli kepada sesama dan dermawan. Rejeki yang diberikan Allah Swt padanya akan dimanfaatkan dengan baik dan digunakan untuk kepentingan sosial yang terarah dengan baik dan benar. Di akhirat, dia akan mendapat ganjaran surga dari Allah SWT.
 
Diantara hikmah yang akan diperoleh adalah sebagai berikut:
  1. Merupakan Rihlah Muqaddasah (perjalanan suci) sehingga seluruh kegiatan yang dilaksanakan dalam umroh merupakan ibadah yang akan mendapat pahala dan ridho Allah SWT.
  2. Sebagai Syi'ar untuk menyucikan dan membesarkan nama Allah seperti yang tercantum dalam kalimat talbiyyah.
  3. Sebagai Sarana agar manusia lebih mengintrospeksi dirinya sendiri.
  4. Mencitrakan Diri sebagai hamba Allah SWT yang patuh dan taat pada segala perintah-Nya dan menjauhi segala yang dilarang-Nya.
 
Terdapat juga hikmah-hikmah yang lain, sebagai berikut:
  1. Hikmah Pakaian Ihram: lebih menonjolkan kesederhanaan diri, kesucian hati dan jiwa (dimana warna putih sangat dianjurkan), rendah hati, dan tidak ada unsur sombong serta berlebihan.
  2. Hikmah Thawaf: dalam thawaf kegiatan berputar yang melambangkan perputaran alam semesta, juga jumlah putaran sebanyak 'tujuh' yang melambangkan bilangan 7 hari, 7 lapis langit dan bumi, dan 7 lapis surga dan neraka. Ka'bah sebagai pusat thawaf adalah miniatur bangunan suci Baitul Maqdis yang ada di atas langit dengan dikelilingi puluhan ribu malaikat (sebagian riwayat menyebutkan 70.000 malaikat) yang berthawaf setiap harinya.
  3. Hikmah Wuquf di Arafah: perenungan diri atas segala amal perbuatan manusia, miniatur digiringnya manusia di padang mahsyar dengan amalan yang dilakukan ketika di dunia, keinsyafan sebagai hamba Allah yang penuh dosa       hingga harus dibersihkan, dan sebagai simbol pembebasan manusia.
  4. Hikmah Sa'i: lambang kasih sayang seorang ibu pada anaknya. Jama'ah haji diingatkan perjuangan Siti Hajar (istri nabi Ibrahim as) ketika mencari air dengan berlari antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali.
  5. Melempar Jamrah: simbol penentangan manusia terhadap setan. Melempar jamrah (kerikil) adalah simbol yang di dalamnya mengingatkan manusia untuk melempar (nafsu setan) sejauh-jauhnya dari jiwa mereka.
Dalam hati setiap Muslim yang taat sudah dapat di pastikan merindukan tanah Haram. Baik Makkah maupun Madinah, kerinduan ini muncul dari ruhiyah atau hubungan yang kuat antara pribadi seorang muslim dengan Sang Pencipta. Hubungan tanpa hijap (tirai) ini merupakan sebuah proses yang dilakukan secara berkala dan istiqomah.
Aktifitas untuk menjaga intensitas hubungan antara manusia dan sang Pencipta saat di tanah Haram sendiri, adalah aktifitas Haji dan Umrah. Haji dan umrah biasa dilakukan umat Muslim seluruh dunia. Berbeda dengan ibadah Haji yang dilakukan selama 1 tahun sekali pada bulan dzulhijah, Ibadah Umrah dapat dilaksanakan setiap saat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar